Halo nama saya Matthew Marcel Roebert,
Hari ini, hari Rabu 31 Agustus 2016. Hari ke 121 saya bekerja di CBN.
Q : Ha apa itu CBN ? Memangnya kamu sudah tidak bekerja lagi sebagai guru lukis ?
M : Hmmmm, iya saya sudah tidak lagi mengajar sebagai guru lukis lagi.
Q : Kenapaaaaaaa?
M : Alasannya akan saya beri tahu di tulisan saya selanjutnya :D
Tulisan terakhir saya, saya ketik pada 5 April 2016, sekitar kurang lebih sekitar 4 bulan lalu. Banyak hal terjadi selama 4 bulan itu, namun yang pasti saya telah menemukan satu dari tiga hal penting dalam hidup, yaitu "Panggilan Hidup". Apa "Panggilan Hidup" saya? kalian bisa baca tulisan saya selanjutnya juga hehe :p
Yang ingin saya sampaikan hari adalah :
SAYA INGIN KEMBALI MENULIS LAGIIIIIIII !
Walaupun saat ini media sosial sudah menawarkan banyak hal sebagai sarana untuk mengekspresikan sebuah ide, gagasan dan juga mimpi. Seorang sahabat kembali mengingatkan saya betapa indahnya dan "magisnya" sebuah tulisan, dimana dia mampu menyentuh jiwa dan menghujam sanubari.
Tulisan ini saya persembahkan untuk sahabat saya yang telah mengingatkan saya bahwa sebuah tulisan sederhana penuh kejujuran mampu menginspirasi banyak orang :D
Seorang anak kecil, sedang menggambar di agenda ayahnya. Dia sangat senang menggambar sejak kecil dan gambar favoritnya adalah seekor ayam. Entah apa yang di pikirkan anak itu ketika dia sedang menggambar ayam. Mungkin karena ketika kecil dia sering melihat ayam, atau mungkin karena menggambar ayam sangat mudah. Itu masih menjadi teka teki yang sering mengganggu pikiran saya.
Anak itu tumbuh besar dan menjadi seorang pengkhayal. Dia berkhayal bahwa lantai rumahnya adalah lautan lahar yang sanga panas. Dia tidak boleh menginjak lahar itu, karena itu dia melompati kursi, memanjat tembok dan bergelantungan di jendela hanya untuk mencapai kamar mandi.
Karena senang berkhayal, anak itu menganggap dunia yang dia miliki sangatlah menyenangkan dan dia merasa tidak membutuhkan orang lain untuk bertualang di dunia khayalnya. Sampai dimana mendapatkan seorang adik laki laki, dimana dia harus membagi dunia khayalannya kepada adiknya.
Bergelantungan setiap sore di pohon belimbing, memanjat pohon mangga untuk memasang tali yang mereka buat untuk ayunan. Sampai menghubungkan tali dari pohon mangga ke pohon belimbing untuk dijadikan "flying fox" sederhana yang tidak terjamin keamanannya.
Anak kecil dan adiknya itu kini sudah tumbuh dewasa. Mereka menjalani kehidupan mereka masing masing. Anak kecil itu memutuskan untuk menjadi "Penulis Mimpi".
Penulis mimpi adalah orang yang menulis mimpi-mimpinya, baik mimpinya di masa depan dan juga di masa lalu. Mereka menulis mimpinya, karena mereka percaya mimpi mereka akan terwujud dengan cara yang unik dan tidak pernah terbayang.
PS.
Tapi saya masih penasaran mengapa anak kecil itu senang sekali menggambar ayam hahahhaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar