Sabtu, 08 Oktober 2016

Dream, Hope and Destiny



Hari ini Sabtu 8 Oktober 2016

Saya menulis mimpi ini, karena mimpi ini terasa begitu nyata dan sangat jelas. Jarang sekali saya masih bisa mengingat mimpi saya dengan jelas, sampai saya bisa menulisnya di status media sosial saya.


SCENE 1

Berawal dari teman kantor saya, namanya bang Cano (dia bagian marketing di kantor saya). Dia berkata ;

C : Matt dimana lu?
M : Masih dijalan menuju kantor bang, kenapa bang?(saat itu saya sedang di dalam mobil bersama crew yang lain, saya rasa saya baru selesai syuting)
C : Cepetan ke kantor ada cewe cantik banget.

Dengan semangatnya saya langsung menjawab ;

M : Iya iya bang saya kesanaaaaa!

Ketika saya tiba di kantor saya langsung menghampiri meja bang Cano, tapi dia tidak ada. Saya melihat di sekeliling ruangan MPR tapi saya tidak melihat satu wanita cantikpun disana. Hinga tiba-tiba pandangan mata saya jatuh kebawah dan ternyata wanita itu sedang duduk di depan saya. Kemudiaan dia menatap saya dan tersenyum, kemudiaan saya langsung berlari keluar karena malu hahahha.

Satu hal yang saya ingat sangat jelas, cover buku catatanya itu berwarana biru dan ada tulisan

TAURUS          TAUTRUST

Dan ada logo taurus di sana. Mungkin zodiak dia taurus dan dari buku catatan itu seolah dia sedang mencari pasangan dengan zodiak taurus juga.

Oh iya ngomong-ngomong saya lahir tanggal 14 Mei dan zodiak saya taurus juga :)


SCENE 2

Tiba – tiba seperti dalam film latar belakang pun berganti ketika saya berlari keluar ruangan. Kali ini saya melihat wanita itu dengan sweater garis-garis. Dia sedang duduk bersama teman-temannya di bawah sebuah warung di bawah pohon. Saya melihatnya dari jauh dan saya hanya bisa melihatnya. Kemudiaan hujan turun, saya panik dan segera memakai hoodie dari swetar biru garis-garis kepunyaan saya. Saya berlari ke arah warung itu untuk berteduh. Tapi ketika saya tiba di warung itu, dia melihat saya kemudiaan saya langsung pergi dari sana sambil hujan-hujanan karena malu. Yap lagi-lagi saya melarikan diri dari dirinya.

SCENE 3

Ini adalah scene terakhir, pada scene ini entah ada angin apa saya sedang mengumpulkan keberanian untuk memulai percakapan dengan wanita itu. Saya mulai merangkai kata-kata untuk memulai percakapan dengannya, dari percakapan bodoh sampai yang gombal hehe. Beberapa di antaranya adalah ;

M : Hai aku Matthew, kamu zodiaknya taurus ya?
? : Ko kamu tau, iya zodiakku taurus.

M : Hai aku Matthew, mungkin ini terdengar aneh tapi aku rasa kamu adalah “semestaku”

M : Hai aku Matthew, apakah kamu mau menjadi pasangan hidupku?

Yah seperti itulah kira-kira apa yang ada di pikiran saya hahaha.

Saya melihat dia di lagi warung di bawah pohon. Dan saya baru sadar warung itu berada dekat dengan gereja saya. Di gereja saya ada taman segi empat, dan disana banyak sekali warung. Saya yakin sekali kalau itu adalah warung yang sama yang ada di gereja saya.

Saya telah memberanikan diri, saya bersiap menghampiri dia, kali ini dia menggunakan kaos pink. Dia sedang bersama temannya yang seorang wanita juga, tapi kali ini temannya beda dengan yang sebelumnya dan saya mengenal temannya itu hahahha. Dia bersama dengan adik dari teman gereja saya Ella.

Saya berjalan menghampiri warung itu. Ketika hampir sampai, dia kembali melihat saya dan karena panik saya memetik sebuah tanaman dari pagar rumah orang dan menutupi wajah saya, lalu kemudiaan saya membalikan badan saya, dan bersiap-siap untuk berlari.

Dan disinilah keajaiban itu terjadi.

Tiba-tiba sebelum saya berlari ada seorang ibu – ibu yang memanggil saya dari belakang, dan dia berkata seperti ini kepada saya.

I : Tunggu sebentar dek
M : Iya buk ada apa ?
I : Ibu boleh minta daun dari tanaman yang adek pegang.
M : Oh iya silahkan bu.
I : Iya tanaman ini sangat bagus buat obat.
M : Obat untuk apa bu?
I : Obat untuk kambing ibu.

Percayalah bahkan sampai saat saya menulis tulisan ini, saya masih tercengang dengan perkataan ibu itu. Karena ada pesan dari jawaban terakhirnya.

Dan kalian tau, selama saya sedang ngobrol dengan ibu tersebut. Wanita berkaos pink itu berjalan melewati kami, sambil melihat kami dia tersenyum kepada kami berdua. Kemudiaan ibu itu berkata ;

I : Itu teman kamu ?
M : . . . (saya diam tidak berkata apa apa)

Kemudiaan saya berjalan menghampiri wanita itu dan berjalan di sampingnya. Lalu saya memberanikan diri dan memulai percakapan yang membawa saya bangun dari tidur saya. Ini percakapan yang saya lakukan, sebelum akhirnya bangun dan senyum senyum sendiri.

M : Hai aku Matthew
? : Hai aku “Shiva”

Lalu saya terbangun dan berdoa, berharap mimpi ini dapat terwujud seturut dengan kehendakNYA.


Ps.

Sampai saat ini masih menjadi pertanyaan tentang ibu-ibu tersebut. Kenapa dia tiba-tiba menghentikan langkah saya untuk berlari. Apakah wanita itu yang meminta tolong ibu itu untuk menghentikan langkah saya, atau memang dia perlu daun dari tanaman itu untuk obat bagi “kambingnya”.

Obat untuk kambingnya? Terdengar tidak asing, mungkin jika kalian pecinta film-film yang dimainkan Tom Hanks, Kalian akan ingat sebuah adegan di film “The Terminal” dimana ada seorang penumpang yang membawa obat, namun tidak bisa masuk ke pesawat karena tidak ada ijin pada obat tersebut.

Tapi Viktor Navorski (Tom Hanks) yang menjadi penerjemah dari penumpang tersebut berkata kalau, obat itu untuk “kambingnya”. Dan tidak di butuhkan ijin untuk membawa obat bagi hewan.

Kalian harus menonton film ini. Karena ini adalah satu-satunya film terbaik yang saya pernah nonton. Begitu terinspirasinya pada film ini, sampai saya membuat sebuah pernyataan yang agak aneh. Pernyataan itu adalah ;

“Kelak saya akan bertemu dengan wanita yang juga menjadikan film “The Terminal” sebagai film terbaik di hidupnya. Dan wanita itu juga ingin bertemu dengan pria yang menjadikan film itu, film terbaik dalam hidupnya. Kemudiaan kita akan menonton film itu berdua dan mengucapkan sebuah kata-kata ajaib yang di ucapkan Amelia Warren (Catherina Zeta Jones), kata-kata yang akhirnya mempertemukan kami berdua . . .



“Destiny”





Ps. 
Saya tau kalau semua hal yang ada di mimpi ini hanyalah sebuah mimpi. Mungkin saja wanita itu bukan berasal dari kantor saya, atau mungkin saja wanita itu tidak kenal dengan adik dari teman gereja saya, atau mungkin saja wanita itu bukan bernama shiva, atau mungkin saja wajah wanita itu tidak seperti seniman wanita dari cina yang saya lihat di Indonesia Comic Con kemarin. 

Semua hal di atas itu seperti kode atau teka-teki yang Tuhan buat untuk saya. Sepertinya Tuhan tau saya sangat menyukai teka-teki hehe.

Tapi satu hal yang pasti, saya akan bertemu dengan wanita itu suatu hari nanti :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar