Jika anda membaca tulisan ini, berarti anda adalah 1 orang terpilih dari 300 orang yang bekerja di tempat ini.
Tapi belum saatnya anda membaca pesan ini :)
Kembali lagi ketika malam natal untuk membaca pesan ini hihihi :p
Rabu, 14 Desember 2016
Selasa, 06 Desember 2016
Selamat Ya Mah :D
Dear Mamah
Hai mah selamat ya untuk penghargaan yang mamah dapat hari Sabtu kemarin di Jember. Walaupun bagi mamah pelayanan ini bukan untuk mendapatkan penghargaan atau pengakuan dari orang lain. Tapi sungguh bersyukur akhirnya perjuangan mamah dan rekan-rekan akhirnya dapat mengambil perhatian pemerintah.
Matthew belajar banyak dari mamah, kalau pelayanan yang sejati bukan untuk membuat kita terkenal atau membuat kaya.
Pelayanan yang sejati adalah pelayanan yang memuliakan nama Tuhan. Menjadikan Tuhan pusat dari segalanya dan membiarkan Tuhan menuntun kita dalam visiNya.
Pelayanan yang sejati adalah pelayanan yang membuat kita harus membayar harga, bekerja lebih keras dari pada orang lain, menguras tenaga dan pikiran kita lebih dari orang lain. Memulai pelayanan ini dari nol, dimana setiap hari, setiap paginya mamah harus berangkat dari Bekasi menuju Jakarta. Pulang larut malam menaiki bis dari Jakarta.
Bahkan ketika mamah sudah memberikan yang terbaik, ada saja orang-orang yang iri dengan mamah. Tidak heran jika banyak yang ingin menjatuhkan mamah dengan isu sara. Dari mulai agama sampai gender, menyebarkan kebencian bahkan mereka memberikan uang kepada teman-teman mamah, supaya mereka juga benci kepada mamah.
Matthew tahu mamah terluka, walaupun ketika itu mamah berusaha tegar. Matthew tahu mamah kecewa, walaupun ketika itu mamah berusaha meyakinkan Matthew untuk tidak membenci mereka. Dan Matthew juga tahu kalau Tuhan tidak tutup mata. Dia tahu kalau perjuangan dan pelayanan mamah bukan untuk sekelompok orang dengan kepentingan pribadinya. Perjuangan dan pelayanan mamah itu lebih besar dari pada yang mamah dan Matthew bisa bayangkan.
Matthew harap, Matthew bisa mengikuti jejak langkah mamah. Mungkin bukan di perjuangan dan pelayanan yang sama.
Tapi Matthew harap ketulusan dan komitmen mamah dalam memperjuangkan sesuatu yang benar dan melayani banyak orang, bahkan mereka yang telah menyakiti mamah. Bisa Matthew tiru dan lakukan dalam kehidupan Matthew.
Sekali lagi selamat ya mah untuk penghargaan yang diperoleh.
From
Matthew (ninja kesayangan mamah)
Matthew (ninja kesayangan mamah)
Ps. Matthew sayang mamah hehe :3
dari status facebook saya
http://tiny.cc/tiuihy
BUNGA KEDUA
Sebenarnya bingung mau kasih judul tulisan ini apa hahaha. Tapi intinya saya mau cerita sesuatu hal yang penting. Begini ceritanya . . .
*Sebelumnya coba deh liat status FB saya di sini
Jadi singkat cerita saya pergi ke pernikahan anaknya teman SMA papah mamah dan ketika ada prosesi melempar bunga, saya mendapatkan bunga tersebut setelah melalui perjuangan panjang sebanyak 3 kali.
Ini adalah bunga kedua yang saya dapat di pernikahan seseorang. Bunga pertama saya dapat di pernikahan rekan kerja mamah saya, om Tommy. Ketika itu saya mendapatkan bunga yang dia lempar. Lemparan bunga pertama yang saya dapat dan ketika itu saya masih bersama pacar saya yang sekarang sudah jadi teman saya hehe.
Bunga kedua saya dapatkan di tahun ini. Saya merasa Tuhan seperti menjawab doa saya. Saya memohon kepadaNya, jika Dia berkenan, saya dipertemukan seorang perempuan yang akan menghabiskan sisa hidupnya untuk bertualang bersama saya. Dan saya memohon kepada Tuhan dia mempertemukan di tahun depan, sehingga di tahun 2018 saya dengan dia menikah hahaha.
Tadinya saya berpikir, sebagai seorang laki-laki sya bisa menikah kapan saja. Tidak masalah jika saya menginjak kepala 3 atau 4. Tapi pertanyaanya . . .
1. Apa itu tidak terlalu lama? Bagaimana jika orangtua saya sudah terlalu tua untuk bermain dengan cucunya.
2. Apa tidak terlalu lama? Bagaimana jika ketika anak saya berusia 20 tahun, saya sudah berusia 50 sampai 60 tahun? Sedangkan saya harus melatih mereka menjadi Ninja dari kecil sapai usia mereka 20 tahun.
3. Apa tidak terlalu lama? Bagaimana jika semakin saya tua, semakin sulit juga saya menemukan pasangan hidup saya?
4. Apa tidak . . . Saya bisa melanjutkan list ini sampai pagi hahaha, sedangakan saat ini sudah pukul 02.57 di Stasiun Gubeng Surabaya. Apa yang sedang saya lakukan menulis blog subuh subuh di stasiun yang sangattttt jauh dari rumah saya. Saya akan menceritakan di tulisan saya berikutnya hehehe.
Kembali lagi ke topik awal, LEMPAR BUNGA. Saya mendapatkannya hari Minggu 20 November 2016 dan saya merasa Tuhan seperti ingin menjawab doa saya . . . Mempertemukan saya dengan PEREMPUAN itu.
Kemudiaan saya mulai berpikir bagaimana cara Tuhan mempertemukan saya dengan perempuan itu?
Kemudiaan saya mulai mendikte dan mengarahkan Tuhan dengan cerita pertemuan saya yang sempurna (tapi di imajinasi saya hehehe)
Mulai dari pertemuan dengan seseorang dalam mimpi (seperti tulisan saya sebelumnya).
bertemu perempuan yang juga jatuh cinta dengan film "The Terminal" dan berharap suatu saat dia akan bertemu dengan laki-laki yang jatuh cinta juga dengan film itu (maksudnya saya) kemudiaan mereka menyaksikan film itu bersama, kemudiaan mereka hanyut dalam film itu, kemudian . . . haaaaa sudahlah lupakan saja.
Bertemu perempuan dari Jepang yang punya impian yang sama menjadi ninja, kemudiaan kita menikah dan semua anak anak kita juga menjadi ninja hahaha.
Dan banyakkkkkk lagi khayalan dan lamunan siang hari saya tentang bagaimana Tuhan akan mempertremukan saya. Tapi kemudiaan saya sadar . . .
Ini bukan tentang saya . . . ini bukan tentang bagaimana saya bertemu dengan perempuan itu . . . ini bukan tentang cerita dongeng yang saya buat . . .
Tapi ini tentang bagaimana membiarkan Tuhan menulis cerita cinta saya dan dia. Cerita cinta kami berdua. Cerita cinta yang penulis naskahnya, sutradaranya, kameramennya, bahkan sampai make up artisnya adalah Tuhan. Saya hanyalah melakukan apa yang Tuhan ingin saya lakukan,
Dan memang itu sulit, tapi bukan berarti itu hal yang mustahil dilakukan. Bagaimana mungkin itu mustahil jika kita bersama Tuhan yang dalam kamusnya tidak ada kata mustahil hehe.
Jadi apa yang saya lakukan sekarang?
Saya berdoa . . .
Saya menunggu . . .
Dan ketika Tuhan mempertemukan saya dengan seorang wanita (dengan cara Dia pastinya) . . .
Saya akan kembali berdoa, meminta Tuhan meyakinkan dan memantapkan hati saya.
Dan ketika hati saya sudah yakin, saya akan meminta dia juga mendoakan saya dan hubungan ini . . .
Jika perempuan itu bersedia, maka kami akan membiarkan Tuhan menuntun kami sampai hati, jiwa dan pikiran kami berdua kembali diteguhkan oleh Dia.
Dan jika hal itu telah terjadi, saya akan meminta perempuan itu untuk menerima saya menjadi seseorang yang akan terus mencium keningnya ketika matahari terbit dan menggenggam tangannya ketika matahari terbenam, setiap hari sampai perualangan kami berdua di dunia ini selesai.
*Sebelumnya coba deh liat status FB saya di sini
Jadi singkat cerita saya pergi ke pernikahan anaknya teman SMA papah mamah dan ketika ada prosesi melempar bunga, saya mendapatkan bunga tersebut setelah melalui perjuangan panjang sebanyak 3 kali.
Ini adalah bunga kedua yang saya dapat di pernikahan seseorang. Bunga pertama saya dapat di pernikahan rekan kerja mamah saya, om Tommy. Ketika itu saya mendapatkan bunga yang dia lempar. Lemparan bunga pertama yang saya dapat dan ketika itu saya masih bersama pacar saya yang sekarang sudah jadi teman saya hehe.
Bunga kedua saya dapatkan di tahun ini. Saya merasa Tuhan seperti menjawab doa saya. Saya memohon kepadaNya, jika Dia berkenan, saya dipertemukan seorang perempuan yang akan menghabiskan sisa hidupnya untuk bertualang bersama saya. Dan saya memohon kepada Tuhan dia mempertemukan di tahun depan, sehingga di tahun 2018 saya dengan dia menikah hahaha.
Tadinya saya berpikir, sebagai seorang laki-laki sya bisa menikah kapan saja. Tidak masalah jika saya menginjak kepala 3 atau 4. Tapi pertanyaanya . . .
1. Apa itu tidak terlalu lama? Bagaimana jika orangtua saya sudah terlalu tua untuk bermain dengan cucunya.
2. Apa tidak terlalu lama? Bagaimana jika ketika anak saya berusia 20 tahun, saya sudah berusia 50 sampai 60 tahun? Sedangkan saya harus melatih mereka menjadi Ninja dari kecil sapai usia mereka 20 tahun.
3. Apa tidak terlalu lama? Bagaimana jika semakin saya tua, semakin sulit juga saya menemukan pasangan hidup saya?
4. Apa tidak . . . Saya bisa melanjutkan list ini sampai pagi hahaha, sedangakan saat ini sudah pukul 02.57 di Stasiun Gubeng Surabaya. Apa yang sedang saya lakukan menulis blog subuh subuh di stasiun yang sangattttt jauh dari rumah saya. Saya akan menceritakan di tulisan saya berikutnya hehehe.
Kembali lagi ke topik awal, LEMPAR BUNGA. Saya mendapatkannya hari Minggu 20 November 2016 dan saya merasa Tuhan seperti ingin menjawab doa saya . . . Mempertemukan saya dengan PEREMPUAN itu.
Kemudiaan saya mulai berpikir bagaimana cara Tuhan mempertemukan saya dengan perempuan itu?
Kemudiaan saya mulai mendikte dan mengarahkan Tuhan dengan cerita pertemuan saya yang sempurna (tapi di imajinasi saya hehehe)
Mulai dari pertemuan dengan seseorang dalam mimpi (seperti tulisan saya sebelumnya).
bertemu perempuan yang juga jatuh cinta dengan film "The Terminal" dan berharap suatu saat dia akan bertemu dengan laki-laki yang jatuh cinta juga dengan film itu (maksudnya saya) kemudiaan mereka menyaksikan film itu bersama, kemudiaan mereka hanyut dalam film itu, kemudian . . . haaaaa sudahlah lupakan saja.
Bertemu perempuan dari Jepang yang punya impian yang sama menjadi ninja, kemudiaan kita menikah dan semua anak anak kita juga menjadi ninja hahaha.
Dan banyakkkkkk lagi khayalan dan lamunan siang hari saya tentang bagaimana Tuhan akan mempertremukan saya. Tapi kemudiaan saya sadar . . .
Ini bukan tentang saya . . . ini bukan tentang bagaimana saya bertemu dengan perempuan itu . . . ini bukan tentang cerita dongeng yang saya buat . . .
Tapi ini tentang bagaimana membiarkan Tuhan menulis cerita cinta saya dan dia. Cerita cinta kami berdua. Cerita cinta yang penulis naskahnya, sutradaranya, kameramennya, bahkan sampai make up artisnya adalah Tuhan. Saya hanyalah melakukan apa yang Tuhan ingin saya lakukan,
Dan memang itu sulit, tapi bukan berarti itu hal yang mustahil dilakukan. Bagaimana mungkin itu mustahil jika kita bersama Tuhan yang dalam kamusnya tidak ada kata mustahil hehe.
Jadi apa yang saya lakukan sekarang?
Saya berdoa . . .
Saya menunggu . . .
Dan ketika Tuhan mempertemukan saya dengan seorang wanita (dengan cara Dia pastinya) . . .
Saya akan kembali berdoa, meminta Tuhan meyakinkan dan memantapkan hati saya.
Dan ketika hati saya sudah yakin, saya akan meminta dia juga mendoakan saya dan hubungan ini . . .
Jika perempuan itu bersedia, maka kami akan membiarkan Tuhan menuntun kami sampai hati, jiwa dan pikiran kami berdua kembali diteguhkan oleh Dia.
Dan jika hal itu telah terjadi, saya akan meminta perempuan itu untuk menerima saya menjadi seseorang yang akan terus mencium keningnya ketika matahari terbit dan menggenggam tangannya ketika matahari terbenam, setiap hari sampai perualangan kami berdua di dunia ini selesai.
Hei kamu ! Iya kamu, yang jauh ataupun dekat di luar sana. Yang sudah kulihat ataupun belum pernah kulihat.
Tulisan ini aku persembahkan untukmu :)
Langganan:
Postingan (Atom)