Selasa, 06 Desember 2016

BUNGA KEDUA

Sebenarnya bingung mau kasih judul tulisan ini apa hahaha. Tapi intinya saya mau cerita sesuatu hal yang penting. Begini ceritanya . . .

*Sebelumnya coba deh liat status FB saya di sini 




Jadi singkat cerita saya pergi ke pernikahan anaknya teman SMA papah mamah dan ketika ada prosesi melempar bunga, saya mendapatkan bunga tersebut setelah melalui perjuangan panjang sebanyak 3 kali.

Ini adalah bunga kedua yang saya dapat di pernikahan seseorang. Bunga pertama saya dapat di pernikahan rekan kerja mamah saya, om Tommy. Ketika itu saya mendapatkan bunga yang dia lempar. Lemparan bunga pertama yang saya dapat dan  ketika itu saya masih bersama pacar saya yang sekarang sudah jadi teman saya hehe.

Bunga kedua saya dapatkan di tahun ini. Saya merasa Tuhan seperti menjawab doa saya. Saya memohon kepadaNya, jika Dia berkenan, saya dipertemukan seorang perempuan yang akan menghabiskan sisa hidupnya untuk bertualang bersama saya. Dan saya memohon kepada Tuhan dia mempertemukan di tahun depan, sehingga di tahun 2018 saya dengan dia menikah hahaha.

Tadinya saya berpikir, sebagai seorang laki-laki sya bisa menikah kapan saja. Tidak masalah jika saya menginjak kepala 3 atau 4. Tapi pertanyaanya . . .

1. Apa itu tidak terlalu lama? Bagaimana jika orangtua saya sudah terlalu tua untuk bermain dengan cucunya. 

2. Apa tidak terlalu lama? Bagaimana jika ketika anak saya berusia 20 tahun, saya sudah berusia 50 sampai 60 tahun? Sedangkan saya harus melatih mereka menjadi Ninja dari kecil sapai usia mereka 20 tahun.

3. Apa tidak terlalu lama? Bagaimana jika semakin saya tua, semakin sulit juga saya menemukan pasangan hidup saya?

4. Apa tidak . . . Saya bisa melanjutkan list ini sampai pagi hahaha, sedangakan saat ini sudah pukul 02.57 di Stasiun Gubeng Surabaya. Apa yang sedang saya lakukan menulis blog subuh subuh di stasiun yang sangattttt jauh dari rumah saya. Saya akan menceritakan di tulisan saya berikutnya hehehe.

Kembali lagi ke topik awal, LEMPAR BUNGA. Saya mendapatkannya hari Minggu 20 November 2016 dan saya merasa Tuhan seperti ingin menjawab doa saya . . . Mempertemukan saya dengan PEREMPUAN itu.

Kemudiaan saya mulai berpikir bagaimana cara Tuhan mempertemukan saya dengan perempuan itu?

Kemudiaan saya mulai mendikte dan mengarahkan Tuhan dengan cerita pertemuan saya yang sempurna (tapi di imajinasi saya hehehe)

Mulai dari pertemuan dengan seseorang dalam mimpi (seperti tulisan saya sebelumnya).

bertemu perempuan yang juga jatuh cinta dengan film "The Terminal" dan berharap suatu saat dia akan bertemu dengan laki-laki yang jatuh cinta juga dengan film itu (maksudnya saya) kemudiaan mereka menyaksikan film itu bersama, kemudiaan mereka hanyut dalam film itu, kemudian . . . haaaaa sudahlah lupakan saja.

Bertemu perempuan dari Jepang yang punya impian yang sama menjadi ninja, kemudiaan kita menikah dan semua anak anak kita juga menjadi ninja hahaha.

Dan banyakkkkkk lagi khayalan dan lamunan siang hari saya tentang bagaimana Tuhan akan mempertremukan saya. Tapi kemudiaan saya sadar . . .

Ini bukan tentang saya . . . ini bukan tentang bagaimana saya bertemu dengan perempuan itu . . . ini bukan tentang cerita dongeng yang saya buat . . .

Tapi ini tentang bagaimana membiarkan Tuhan menulis cerita cinta saya dan dia. Cerita cinta kami berdua. Cerita cinta yang penulis naskahnya, sutradaranya, kameramennya, bahkan sampai make up artisnya adalah Tuhan. Saya hanyalah melakukan apa yang Tuhan ingin saya lakukan,

Dan memang itu sulit, tapi bukan berarti itu hal yang mustahil dilakukan. Bagaimana mungkin itu mustahil jika kita bersama Tuhan yang dalam kamusnya tidak ada kata mustahil hehe.

Jadi apa yang saya lakukan sekarang?

Saya berdoa . . .

Saya menunggu . . .

Dan ketika Tuhan mempertemukan saya dengan seorang wanita (dengan cara Dia pastinya) . . .

Saya akan kembali berdoa, meminta Tuhan meyakinkan dan memantapkan hati saya.

Dan ketika hati saya sudah yakin, saya akan meminta dia juga mendoakan saya dan hubungan ini . . .

Jika perempuan itu bersedia, maka kami akan membiarkan Tuhan menuntun kami sampai hati, jiwa dan pikiran kami berdua kembali diteguhkan oleh Dia.

Dan jika hal itu telah terjadi, saya akan meminta perempuan itu untuk menerima saya menjadi seseorang yang akan terus mencium keningnya ketika matahari terbit dan  menggenggam tangannya ketika matahari terbenam, setiap hari sampai perualangan kami berdua di dunia ini selesai.


Hei kamu ! Iya kamu, yang jauh ataupun dekat di luar sana. Yang sudah kulihat ataupun belum pernah kulihat.
Tulisan ini aku persembahkan untukmu :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar